Bersama Ustadz Dr. Ahmad Faris BQ, Lc, M. Si
Rabu, 13 September 2023

Al-Qur’an sebagai pedoman didunia dan akhirat. Al-Qur’an bahkan diciptakan sedemikian baiknya dengan fungsi-fungsi dan nilai-nilai luar biasa bagi kehidupan didalamnya.

Adapun fungsi pokok Al-Quran diantaranya:

• Al-Qur’an sebagai Hudan: Makna hudan adalah petunjuk bagi manusia
• Al-Qur’an sebagai Bayyinah : Kitab suci Al-Qur’an bukan hanya memberi panduan bagi manusia, tetapi juga menjelaskan tentang isi panduan tersebut sehingga bisa dipahami oleh umat manusia dengan mudah
• Al-Qur’an sebagai Al-Furqan : Membedakan antara yang haq dengan yang batil
• Al- Qur’an sebagai Asy-Syifa : Penawar dan penyembuh maksudnya adalah sebagai obat penyembuh dari penyakit syubhat dan keragu-raguan
• Al-Qur’an sebagai An-Nur :  Memberikan cahaya  yang terang benderang kepada manusia agar selalu berada di jalan yang benar

Al-Qur’an bukan hanya sebagai pedoman, tetapi juga sebagai teladan, didalam Al-Qur’an terdapat penjelasan tentang kisah dan cerita. Hal ini menandakan bahwa ada pesan-pesan  penting yang ingin Allah  SWT sampaikan kepada umatNya melalui kisah-kisah terpilih yang ada didalam Al-Qur’an untuk menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman.

Salah satu kisah yaitu, tentang Asiyah binti Muzahim.

“Dan Allah membuat isteri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.”

(Surat At-Tahrim Ayat 11)

Siapa sebenarnya sosok Asiyah binti Muzahim? Asiyah merupakan wanita yang mempunyai hati yang sangat lembut, beriman dan tegar meski suaminya merupakan penguasa yang kejam, yaitu Fir’aun. Dari kisah Asiyah tadi, kita diingatkan untuk bersyukur dengan segala keadaan dan pemberian Allah, selalu berdo’a dan melibatkan Allah SWT dalam segala urusan kita.

Asiyah bukan hanya dipandang sebagai mukmin tetapi juga diabadikan sebagai wanita sempurna.

Kunci kesempurnaan Asiyah yaitu:

• Menjadikan Allah sebagai Dzat Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa
• Tepat dalam memandang dunia
• Tulus dalam memandang dan mengejar akhirat

Keteguhan iman serta ketaqwaan Asiyah juga tidak mempengaruhinya menjadi pribadi yang baik,  meskipun berada di lingkungan yang tidak baik.

Segala pemberian yang Allah berikan kepada orang beriman tetapi juga diberikan kepada orang kafir, berarti pemberian itu tidak ada nilainya.  Lantas, bagaimana agar pemberian dari Allah dapat ternilai? Dapat ternilai jika hal yang kita dilakukan dapat memberikan amalan-amalan baik untuk bekal diakhirat nanti.

Untuk memperbanyak kebaikan dan amal sholeh, diantaranya dengan,

• Kita harus punya usaha/semangat lebih dalam bekerja
• Kita harus punya fisik yang lebih kuat
• Kita harus punya ilmu yang lebih tinggi
• Kita harus punya keterampilan yang lebih mempuni

<< Kegiatan Pusat